Rabu, 29 Januari 2014

ADA APA DENGAN SHALAT KITA (UNTUK PARA SHOLAT LOVER)

Lama....berselang bbrpa bulan tidak "terbit"...sampe sampe ada penasihat yang berkenan ikutan nimbrung di media ini.Alhamdulillahmari kita "makmurkan" blog ini.

Tulisan berikut smoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan tukang pos(admin)khususnya.Thank Q



*********************************************************************************

ADA APA DENGAN SHALAT KITA
(UNTUK PARA SHOLAT LOVER)


1.      Kira-kira masih ada gak ya seorang muslim yang belum tahu kalo sholat itu wajib? sehari semalam lima waktu?
Kalo belum tahu rasanya koq ya aneh, karena sekarang ini kita hidup di jaman teknologi informasi dimana pengetahuan tentang hal apapun dapat diperoleh dengan mudah.  tinggal tanya sama mbah gogel, informasi apapun bisa didapat. Tetapi kalo sudah tahu, faktanya koq ya masih banyak saudara-saudara kita sesama muslim yang tidak atau belum mau sholat.  Mari sejenak kita lihat sekeliling, kira-kira ada berapa orang (dan berapa % dari jumlah orang di sekeliling kita) yang sama sekali tidak sholat, yang sehari sholat satu waktu, dua waktu, tiga waktu, empat waktu atau yang lengkap? Yang konsisten setiap hari seperti itu? Itulah potret kadar kemusliman kita.

2.     Kita masih sering menunda-nunda pelaksanaan shalat dengan berbagai macam alasan, ada yang syar'i tetapi jauh lebih banyak yang tidak. 
Masih dalam perjalanan di atas kendaraan, belum ketemu tempat sholat, pakaian terkena najis belum dapat ganti, waktunya masih panjang, masih ada kerjaan yang harus segera diselesaikan, acaranya sebentar lagi selesai, baru saja istirahat, dan lain-lainPanjaaaaang benar daftar yang bisa kita susun. Pada akhirnya, yang penting kan kita sholat walaupun hampir terlambat, toh kewajiban telah kita laksanakan dan kita terbebas dari dosa meninggalkannya. Hawa nafsu memang musuh terbesar kita yang masih saja sulit untuk dikalahkan. Hati-hati dan selalu waspada.


3.     Kenapa sih kita harus sholat? Sesering itu lagi ?.  Apa Allah tidak bosan setiap kali kita menyembah-Nya?  Pertanyaan yang sangat berat, apalagi kalo jawabannya dianalisis dari tinjauan teologis.  Tetapi mari coba kita berpikir yang lebih simpel saja, tentu saja landasannya tetap harus teologis, yaitu kita beriman kepada-Nya dan Dia adalah Maha segala-galanya. Kalo tidak beriman, selesai sudah urusan sampai disini.  Sholat adalah sarana yang paling baik, paling tepat, paling pas (bukan berarti ibadah yang lain tidak baik, tidak tepat, tidak pas lho) buat kita untuk bermesra-mesra dengan Allah.  Lha kalo kita memang cinta ke Dia pasti dong setiap saat pengennya dekeeeet terus, bahkan kalo perlu tidak lima kali sehari, ato kalo tetap lima kali sehari waktunya lamaaa.  Wong namanya cinta, pasti tak akan rela berlama-lama berpisah dari yang kita cintai. Dan ketahuilah bahwa Dia Allah adalah Sang Maha Pencinta. Jika kita mendekat sehasta Dia merapat sedepa, jika kita berjalan kearah-Nya, Dia akan berlari menjemput kita.

4.     Barangkali sholat favorit seorang muslim adalah sholat idul fitri atau idul adha, yang setahun sekali itu.
Lihatlah betapa syi'ar islam sangat terasa pada dua momen itu.  Ya karena memang cuma setahun sekali, itulah salah satu momen yang tepat untuk ngeksis, kata anak-anak jaman sekarang. Yang kedua adalah momen sholat jumat dan qiyamul lail bulan ramadhan terutama di hari-hari pertama.  Selanjutnya adalah sholat maghrib, lumayanlah.  Jumlah jamaah cukup untuk memenuhi ruangan masjid, setidaknya ruang utama.  Waktu lainnya? yaaah, yang penting jangan sampai sama sekali tidak ada.  Untuk masjid yang berada di sekitar tempat kerja, yang banyak jamaahnya justru sholat dzuhur dan asar.

5.     Pernah ga ngitung berapa lama kita sholat? Sepertiga malam (kurang lebih empat jam lah) seperti sholatnya baginda rasul? 20 menit, 10, 5, 3, ato semenit aja kurang? wah super kilat sekali.  Para ustadz sering menyindir kita, ini sholat ato senam? Mungkin karena sudah hapal kali ya, jadi bacaannya bisa sangat cepat, demikian juga gerakannya.

6.     Ada yang pernah shalat dzuhur 5 rakaat, atau sholat iysa 3 rakaat? Karena saking khusyunya ato apa ya? yang jelas sampai sekarang kan tidak ada perubahan syariat, jadi sholat dzuhur sama isya tetap 4 rakaat. Yang lebih mungkin terjadi sih, kita sering lupa sudah rakaat yang keberapa yang telah kita laksanakan. Kalo sesekali lupa yaa wajarlah namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa.  Tapi kalo sering berasa lupa jumlah rakaat, hati-hati lho, jangan-jangan kita nanti dicap telah merubah syariat, karena misalnya kita sering sholat dzuhur jadi cuma 3 rakaat atau malah menjadi 5 rakaat karena lupa. mudah-mudahan enggak deh.


7.     Khusyu, makhluk apa pula itu.  Dia adalah saudara kandungnya sholat, rasa manisnya sholat.  Sebagian besar kita mungkin sudah cukup paham apa itu khusyu, tetapi berapa orang yang pernah merasakan? Dia akan hadir terutama bersama-sama dengan waktu kita sholat.  Jadi kalo sehari minimal 5 kali sholat, seminggu 35 kali, sebulan 150 kali, setahun 1800 kali, minimal.  maka mari kita ingat-ingat berapa kali kita pernah merasakan khusyu diantara ribuan kali kita sholat.  Tidak pernah?  itulah mungkin jawaban sebagian besar dari kita.  Artinya kalo kita sekarang umur 40 tahun, sudah mulai sholat dari umur 15, berarti sudah sholat sebanyak 45.000 kali, yang berarti kita pernah 45.000 kali mencoba untuk menikmati manisnya sholat tetapi belum berhasil.  Putus asa? Jangan dong, mari senantiasa berbesar harap dan khusnudzon agar Dia segera menghadirkan khusyu di sholat kita.

8.     Pernah dengar cerita seseorang yang lupa akan sesuatu, trus disuruh segera sholat dengan harapan di dalam sholat Allah memberi ilham dimana sesuatu yang kita cari berada? Dan kenyataanya memang demikian, disaat kita baru saja selesai membaca surat al fatihah tiba-tiba kita ingat dimana kita meletakkan benda yang kita cari.  Secara sepintas mungkin cerita itu memberikan gambaran betapa sholat sangat bermanfaat buat kebidupan kita bahkan dapat memberikan pengaruh langsung terhadap permasalahan yang kita hadapi.  Hebat sekali sholat kita ini.  Tetapi benarkan demikian? atau jangan-jangan sebenarnya sholat kita tidak ada apa-apanya karena di sepanjang sholat pikiran kita terkonsentrasi untuk mencari barang yang hilang. Kalo demikian trus dimana khusyunya? Mungkin memang baru di level itulah tingkatan khusyu sholat kita...

9.     Pakaian apa yang sering kita pakai waktu sholat? seragam kantor, celana panjang baju batik, kain sarung baju koko plus kopiah, kain sarung dan kaos, baju training, baju habis olahraga, sarung dan kaos yang dipakai tidur, kaos yang ada gambar calegnya dan tulisan pilihlah saya? Sungguh tidak ada yang salah secara syariat asal baju tersebut tidak terkena najis, dapat menutup aurat.  Tetapi benarkah demikian? atau tepatnya layakkah kita sholat dengan pakaian yang alakadarnya? Tunggu dulu, kita sholat artinya kita akan menghadap kepada Sang Maha Pecinta (termasuk Maha-Maha yang lain tentunya), kita akan bermesra-mesra dengan-Nya, kita akan merayu-Nya untuk memenuhi hajat kita.  Sedangkan kita mau minta tanda tangan pak RT saja tidak akan berani berpakaian ala kadarnya.

10.  Adalah hal yang biasa jika kita merasakan kantuk kita akan menguap.  Tetapi menguap di dalam sholat? Wuih...berani banget kita di hadapan Sang maha Pencinta menguap.  Lagi-lagi secara syariat mungkin masih bisa ditoleransi karena memang ada tuntunan kalo lagi menguap didalam sholat hendaknya ditutup dengan punggung tangan kiri, ato kalo ga sempet karena reflek, pake tangan mana saja, punggung ato telapak tangan yang penting ditutup.  Tetapi pantaskah? bukankah kalo kita ngantuk dan sudah waktunya untuk sholat harus kita hilangkan dulu kantuknya. Caranya? kan sudah ada tuntunan wudlu dulu sebelum sholat.  Makanya wudlu yang benar Insya Allah kantuk akan hilang. Kalo ternyata masih ngantuk, yaa sudahlah, mungkin itu memang karunia-Nya



By : Bpk Luhur Pribadi

     via  Blog Admin


Tidak ada komentar: