Jumat, 07 Februari 2014

ADA APA DENGAN SHALAT KITA(PART II)

ADA APA DENGAN SHALAT KITA(PART II)

(UNTUK PARA SHOLAT LOVER)


1.    Setiap orang mempunyai sesuatu yang favorit.  Lalu apa bacaan surah yang paling favorit ketika sholat. Yups, betul sekali, Triqul.  Memang dibandingkan dengan membaca surah al fatihah pasti kalah banyak, tapi itu kan karena al fatihah adalah bacaan wajib sehingga mau tidak mau ya harus dibaca.  Tetapi yang triqul, ini adalah optional, pilihan, terserah selera.  Dan kebetulan tempatnya koq ya ber jajar di Al Qur'an, no 112, 113, 114. Jadi memang sekali buka, tiga-tiganya dapat.  Kalau ada statemen bahwa bacaan triqul itu berarti setara dengan sepertiga Al Qur'an, jangan-jangan inilah implementasinya.  Dari sebanyak waktu yang dibutuhkan oleh manusia muslim dalam membaca ayat-ayat Al Qur'an, sepertiganya untuk membaca triqul.  Eits, jangan ditanggapi serius, ini hanyalah guyon parikena.


2.    Setelah triqul, apa yang selanjutnya? Sudah pasti ad duha dan adik-adiknyaBahkan selama bulan ramadhan merekalah yang menjadi andalah para imam sholat tarawih.  Setiap hari dibaca, sehingga semakin hari semakin lancar bacanya.  Mungkin memang itulah yang terbaik yang bisa diraih oleh yang mengamalkannya, daripada membaca yang lain trus salah atau lupa di tengah jalan? kan tambah grogi.  Ada beberapa keuntungan jika kita membaca ad duha dan adik-adiknya (termasuk juga didalamnya triqul) seperti : kecil kemungkinan untuk salah atau lupa, jika sholat berjamaah sebagian besar makmum bisa ikut menyimak karena sama-sama bisa, mudah-mudahan isi atau kandungan arti didalamnya juga lebih mudah diresapi, dan yang pasti lebih cepat karena ayatnya sedikit dan pendek-pendek.  Bukankah ada slogan lebih cepat lebih baik?

3.    Ada satu momen dimana kita harus memutuskan untuk memilih satu diantara dua.  Misalnya, kita sudah siap-siap mau sholat, sudah wudlu, pakaian sudah rapi, kalau jamaah iqomah sudah dikumandangkan bahkan imam sudah takbir, udara lagi dingin, tiba-tiba berasa ke belakang.  Apa kira-kira pilihan yang lebih baik? Sesuai syariat, sangat tidak dianjurkan sholat sambil menahan hajat ke belakang, oleh karena itu segera ke belakang, tunaikan hajat, wudlu lagi trus lanjutkan sholat.  Tapi bagaimana kalau tempat wudlu jauh, memerlukan waktu yang jika dilakukan kita akan ketinggalan sholat berjamaah?  Atau musim lagi dingiiin banget, atau air yang tersedia sangat terbatas? Pilihan terserah kita


4.   Satu lagi contoh pilihan yang bisa jadi merepotkan.  Sama seperti sebelumnya tetapi sekarang yang jadi pilihan apabila makanan sudah terhidang.  Mending sholat lanjut dan selama sholat ingat makan ato makan dulu aja dan sambil makan ingat sholat.  Kalau pilihan yang ini kayaknya agak lebih mudah deh.  Syariat mengajarkan jika makanan sudah terhidang maka dahulukan makan sebelum sholat, cocoook banget sama maunya kita.  Mari kita makan dulu baru sholat belakangan, ini mengamalkan sunnah lho, berarti dapat pahala, begitu kita beralasan.  Asal jangan dikondisikan, sepuluh menit sebelum waktu sholat makanan disiap-siapkan sehingga sholatnya jadi tidak tepat di awal waktu. Masa tuntunan syariah dipake ngakali keadaan untuk memenuhi kebutuhan nafsu kita?

5.    Apa sebenarnya perbedaan sholat sendiri dgn sholat berjamaah?  Secara syariat, sholat berjamaah itu lebih utama dari sholat sendiri sebanyak 27 derajat, bisa memperkuat tali sialturahim diantara para jamaah.  Tetapi secara kasat mata perbedaan yang keliatan adalah sholat sendiri itu biasanya lebih cepat (yang penting tuma'ninah katanya), bacaannya biasanya pendek-pendek apalagi sholat yang sirri (orang lain gak tahu ini), baju yang dikenakan juga seadanya (beda dengan berjamaah yang kadang untuk memilih baju harus termangu di depan almari), hampir tidak pernah di awal waktu (karena biasanya sholat jamaah dilakukan di awal waktu di masjid, alhamdulillah), suka lupa jumlah rakaat (ini penyakit yang susah sembuhnya, apalagi kalau ditambah dengan ngantuk atau terburu-buru).  Jadi, masih lebih memilih sholat sendiri?..... 

6.    Kita yang hidup di Indonesia ini memang jauh dari budaya dan bahasa arab, sehingga lidah suka susah kalau diajak melafalkan huruf dan bacaan Al Qur'an yang menggunakan bahasa arab. Tetapi bagaimanapun sebagai muslim kan wajib sholat, di dalam sholat semua bacaan berbahasa arab.  Trus bagaimana dong kalau lidah susah diajak kompromi?  Apalagi kalau membaca bahasa arab menggunakan tulisan latin, waduh itu bisa berabe, tulisannya apa, bacanya kemana, yang seharusnya bagaimana.  Oleh karena itu untuk menyempurnakan sholat kita sudah seharusnya kita mengusahakan bacaan sholat kita yang berbahasa arab itu baik dan benar sesuai tuntunan.  Mari kita belajar ilmu tajwid, masa kalah sama anak-anak kita yang ada di  TPQ ?


7.    Soal manajemen waktu, ibadah sholat memberikan tuntunan yang sangat baik, yaitu bahwa pelaksanaan sholat telah diatur waktunya oleh Allah sesuai dengan irama hidup manusia.  Sama sekali tidak ada hal yang memberatkan dengan penetapan waktu tersebut. Shubuh yang menyegarkan dan membawa spirit di awal hari, dzuhur yang memberikan kita kesempatan untuk jeda sejenak dari aktivitas mulai pagi, asar yang mengajak kita untuk melihat kembali apa saja yang telah kita lakukan selama sehari, maghrib yang memberikan kesempatan bertemu lebih banyak lagi dengan saudara sesama muslim, dan isya yang mengajak kita untuk segera beristirahat mempersiapkan waktu dan tenaga untuk bermunajat di sepertiga malam yang terakhir.  Jangan tanya apa dalilnya koq bisa demikian, ini  hanyalah inspirasi selintas yang tertuangkan dalam tulisan. Oleh karena itu jangan pernah tinggalkan sholat lima waktu!!!

8.    Satu lagi soal manajemen waktu, kita diajarkan untuk melaksanakan sholat di awal waktu.  Tidak salah memang sholat dzuhur di jam dua siang (ini ilustrasi untuk wilayah di jawa dimana sholat asar paling cepat dimulai jam setengah tiga), tetapi sholat kita menjadi afdhol jika dikerjakan jam setengah 12 siang sesaat setelah waktu dzuhur masuk. Trus apa manfaatnya? Yang pasti dengan sholat di awal waktu mengajarkan kedisiplinan, biasanya lebih bersemangat, lebih bisa tuma'ninah, kalau pengen bacaan yang panjang-panjang juga bisa (misalnya rakaat pertama surah al baqarah, rakaat kedua ali imran, masih cukup waktunya).  Jika bisa di awal waktu kenapa sih harus ditunda-tunda? memang apa untungnya menunda waktu sholat?

9.    Buat yang suka hitung-hitungan, sholat berjamaah itu 27 derajat lebih utama dibanding sholat sendirian.  Kalau yang dilihat hanya 27 derajatnya mungkin kurang bombastis.  Coba kita hitung, misalnya anggap saja kualitas sholat kita baik, sehingga setiap satu sholat yang kita kerjakan kita mendapat satu kebaikan, maka dalam sehari kita akan mendapatkan lima kebaikan.  Coba bandingkan jika kelima-limanya dilakukan secara berjamaah, kebaikan yang kita peroleh adalah 135.  Belum lagi kalau kita mempertimbangkan bahwa sholat sendiri belum tentu diterima (karena kita menyadari banyak sekali kekurangannya) tetapi kalau sholat jamaah, kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jamaah akan saling melengkapi sehingga seluruh jamaah dinilai baik.  Masih kurang tergerak berjamaah? Sudah ga jamannya..


10.  Tambahan lagi, setelah sholat dikerjakan di awal waktu, kemudian dilakukan secara berjamaah, maka untuk menyempurnakan kualitas sholat, lakukan di masjid. Mengapa di masjid? karena demikianlah agama mengajarkan (yang ini ada hubungannya dengan pahala, karena jika syariat memerintahkan, berarti bernilai ibadah, dan jika ibadah dilakukan berarti berpotensi mendapatkan pahala).  Yang pasti insya Allah secara umum masjid lebih terjaga kebersihannya atau tepatnya kesuciannya dibanding tempat lain, lebih siap sewaktu-waktu digunakan untuk sholat, seluruh perlengkapan sholat biasanya sudah tersedia (sajadah, mukena, tempat wudlu, penunjuk waktu masuk sholat, arah kiblat dan lain-lain), lebih semangat karena biasanya tidak sendiri (apalagi kalau berjamaah, sudah pasti tidak sendiri), abis sholat bisa leyeh-leyeh sebentar, anak-anak muda suka memanfaatkan untuk ngeksis (yang ini ga boleh lho sebetulnya), halamannya luas bisa buat main kejar-kejaran (kata anak-anak kita).  Intinya adalah, sholat di masjid itu banyak banget faedahnya. So, Muslim yang keren itu adalah yang menghidupkan eh salah mendirikan sholat secara konsisten, di awal waktu, berjamaah, di masjid.  Pasti


…….to be continued alias bersambung……


By : Bpk Luhur Pribadi
     via  Blog Admin







Tidak ada komentar: